Ketika Sersan Dahlan akan pulang ke kampung halamannya dari ibukota, maka pemerintah menugaskan seorang prajurit polisi untuk mengantar keberangkatan Sersan Dahlan. “Jika anda ingin menggunakan perahu untuk pulang kampung, pilihlah perahu milik negara yang mana saja anda suka,”Prajurit polisi itu member tahu Sersan Dahlan.
Sebelum prajurit polisi itu tiba, Sersan Dahlan sudah berada di pelabuhan untuk memilih perahu. Namun di tempat itu terdapat ratusan perahu yang ditambatkan di sepanjang tepian sungai. Ia tidak bisa membedakan perahu milik negara dengan perahu-perahu lainnya.
Begitu ptajurit polisi itu tiba, ia bertanya bagaimana caranya ia dapat membedakansatu perahu dengan perahu lainnya.
“Mudah saja,” jawab prajurit polisi itu. “Pilih salah satu yang kerainya rusak, dayungnya pecah, dan layarnya robek. Perahu seperti itulah milik Negara.”
Sersan Dahlan menghela napas. “Tidak mengherankan jika rakyat tampak compang-camping. Mungkin saja pemerintah menganggap mereka sebagai ‘milik nagara’ juga,” ia berkata pada dirinya sendiri.***
Selasa, 19 Mei 2009
Kapal milik negara
Label: humor