Terlalu diam rupanya bising
Terlalu tertawa rupanya menangis.
Terlalu kuat rupanya genting
Terlalu ada rupanya habis
Sampai ditanya sedang apa?
Jawabnya berpura-pura.
Ditanya kenapa adanya?
Ohh… begini rupanya
Hanya saja,
Kapan berkata aku salah?
Dan tak mungkin ada sikap mengalah.
Dunia kenapa?
Dunia terlalu rupanya.
Jumat, 22 Mei 2009
Dunia terlalu rupanya
Label: puisi