Sewaktu tertawa, aku akan tertawa. Saat menangis aku akan menangis, Karena dalam diam angkuhku orang akan merendahkanku, namun dalam diam sengajaku, aku akan direndahkan. Ini harap terbesar pemimpi pagi yang selalu dianggap remeh, dikucilkan, dan tak dianggap. Mengapa kotor terlihat menjijikkan sedangkan didalamnya ada surga abadi? mengapa bersih dianggap indah walau darah tumpah membersihkannya. Namun harap cemas pemimpi ini akan terus berjalan ditengah tawa ketidak adilan. Bersenandung dari ketidak mungkinan dan dinding-dinding mustahil.
Ndoet hutapea (pemimpi yang terkucilkan)
Sabtu, 08 Agustus 2009
Tentang ku
Label: tentangku