Selasa, 04 Agustus 2009

Hamil tiga kilo.

Cerita ini terjadi pada zaman Revolusi. Ketika itu setiap orang tidak dapat hidup dengan tenang, karena mereka selalu dicurigai oleh tentara Belanda, walaupun banyak diantara mereka hanyalah orang awam yang tidak tahu apa-apa.
Setiap orang yang hendak masuk ke Jakarta misalnya, mereka harus melewati penjagaan yang ketat. Begitu juga halnya dengan mereka yang hendak keluar Jakarta. Mereka dilarang membawa bahan makanan secara berlebihan karena dikhawatirkan akan membantu tentara Indonesia yang sedang bersembunyi.
Pada suatu hari seorang istri prajurit hendak membawakan beras bagi suaminya. Supaya tidak kelihatan mencolok beras tersebut sengaja ia letakan dibawah sarungnya dan ditutup dengan rapi, sehingga dari luar ia tampak sedang hamil. Dengan penuh ketakutan ibu itu menanti gilirannya melewati pos penjagaan.
Begitu sampai di pos penjagaan tiba-tiba orang tentara Belanda membentaknya dengan kasar, “Hei perempuan, hamil berapa bulan kau?”
Karena gugupnya, wanita itu menjawab. “ Tiga Kilo, Tuan”***

design template by: warnafoto.blogspot.com